Berdasarkan penelitian dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, jumlah pengidap HIV AIDS pria lebih tinggi daripada perempuan. Sayangnya, gejala HIV AIDS pada pria sering kali tidak disadari oleh kebanyakan pengidap. Sehingga penanganannya pun menjadi kurang maksimal.
Untuk itu, perlu diketahui dengan baik apa saja gejala yang dapat dialami oleh pengidap HIV AIDS pria. Supaya lebih jelas, gejala HIV AIDS akan digolongkan menurut tahapannya seperti berikut ini:
Gejala HIV AIDS Pada Pria Tahap 1
Saat berada pada tahap pertama ini, umumnya tubuh penderita akan secara alami membuat antibodi. Menurut penelitian, sebanyak 80% pengidap pada tahapan pertama pada umumnya akan mengalami gejala biasa. Hal ini akan terjadi dalam kurun waktu 2-4 minggu setelah terjangkit virus.
Pada fase ini gejala yang dirasakan tidak terlalu spesifik dan bahkan tidak disadari. Gejala HIV AIDS justru disalah artikan sebagai kondisi flu seperti biasanya. Beberapa gejala ini dapat terjadi dalam beberapa hari hingga minggu, yaitu seperti:
- Sakit kepala.
- Ruam kulit.
- Sakit tenggorokan.
- Kelenjar bengkak.
- Nyeri sendi.
Namun gejala lainnya juga kemungkinan dapat terjadi, seperti berikut ini:
- Keringat malam.
- Nyeri otot.
- Sariawan pada mulut.
- Luka di alat kelamin.
Karena gejala yang terlalu umum akhirnya banyak pria yang baru mencari pengobatan tidak tepat waktu. Sehingga kondisinya dapat lebih parah lagi daripada kondisi yang dialami oleh perempuan.
Gejala HIV AIDS di Pria Tahap 2
Fase kedua ini biasa disebut dengan tahapan latensi klinis atau kurang gejala. Virus HIV akan mulai berkembang biak dalam tubuh dan membuat sistem kekebalan tubuh melemah selama tahapan ini.
Pria yang sedang berada pada fase ini kemungkinan akan terlihat sehat dan baik-baik saja tanpa merasakan gejala dalam tubuhnya. Karena belum merasakan gejala apapun maka dengan mudahnya pria dapat menularkan virus ke orang lain.
Gejala HIV AIDS Pada Pria Tahap 3
Bila pada fase-fase sebelumnya gejala sudah disadari dan ditangani dengan tepat maka perkembangbiakkan virus HIV dapat ditekan. Sebaliknya, jika HIV tak kunjung ditangani maka potensi berkembangnya virus akan menjadi lebih besar. Bahkan dalam kondisi kronis, penderita akan terancam nyawanya.
HIV yang tak ditangani dengan perawatan yang tepat dapat mengakibatkan AIDS atau Acquired Immunodeficiency Syndrome. Jadi AIDS merupakan bentuk perkembangan dari HIV pada fase ketiga. Adapun gejala-gejala yang dapat dirasakan adalah sebagai berikut:
- Kelelahan kronis.
- Diare persisten.
- Penurunan berat badan yang cepat.
- Sesak napas.
- Demam, menggigil, serta berkeringat di malam hari.
- Luka dan ruam pada mulut atau hidung, alat kelamin, dan bawah kulit.
- Kelenjar getah bening mengalami pembengkakan pada leher, ketiak, dan selangkangan.
- Mengalami kebingungan, kehilangan memori, dan gangguan neurologis.
Jadi gejala HIV AIDS pada pria akan berbeda di setiap tahapan atau fasenya. Namun, kebanyakan pengidap justru baru menyadari gejala yang dialaminya pada tahap ketiga. Padahal bila dapat dilakukan perawatan dengan tepat dan segera, perkembangan virus dapat ditekan dengan baik.